I.
PENDAHULUAN
Setiap
ilmu itu mempuyai banyak materi pembahasan yang terkandung dalam ilmu tersebut.
Materi-materi tersebut mempunyai pembahasan-pembahasan tersendiri, begitu juga
dengan ilmu nahwu. Banyak materi pembahasan yang ada dalam ilmu nahwu,dimulai
dari bab kalam sampai bab yang terakhir.
Salah satu bab yang akan dibahas dalam makalah ini adalah mengenai Al-asmaul
Marfu’at. Al-asmaul marfu’at adalah isim-isim yang di baca rafa’. Isim-
isim yang di baca rafa’ itu ada tujuh macam. Dan dalam makalah ini penulis
mencoba memaparkan mengenai isim-isim yang di baca rafa’.
II.
RUMUSAN
MASALAH
1.
Macam
isim-isim yang di baca rafa’
III.
PEMBAHASAN
1.
Macam
isim-isim yang di baca rafa’
Isim- isim yang
di baca rafa’ itu ada tujuh macam, seperti yang tertera pada nadhom di bawah
ini[1] :
مَرْفُوْعُ
اْلَاسْمَا سَبْعَةٌ نَأْ تِىْ بِهَا
* مَعْلُوْمَةَ اْلاَ سْمَاءِ مِنْ
تَبْوِبِيْهَا
“Isim-isim yang di baca rafa’ itu ada tujuh macam, kami akan
menyebutkannya nama-nama yang telah ditetapkan pada bab masing-,masing”
A.
[2]فاعل
Adalah isim yang di baca rafa’ yang sebelumnya menyebutkan
fi’ilnya. Contoh :
جَاءَ
عَمْرٌ ( Amar
telah datang )
Terkib Fa’il itu ada dua macam : Fa’il isim dhohir dan fa’il isim
dhomir.
B.
نا ئب الفاعل [3]
Adalah
isim yang di baca rafa’ yang tidak menyebutkan fa’ilnya ( pelaku ). Contoh : نَصَرَ زَيْدٌ اَحْمَدُ نُصِرَ اَحْمَدُ
(Ahmad
telah di tolong)
Naibul Fa’il ada dua macam yakni naibul fa’il isim dhohir dan
naibul fa’il isim dhomir.
C.
مبتداء [4]
Adalah isim yang di baca rafa’ yang berada di awal kalimah.
Contoh : Qs. Ali Imran : 115
(Allah Maha Tahu ) اَللهُ عَلِيْمٌ
Mubtada’ ada dua macam yakni mubtada’ isim Dhohir dan mubtada’
isim Dhomir.
D.
خبر
Adalah isim yang di baca rafa’ yang di sandarkan pada mubtada’.
Contoh : (ayahmu telah hadir) ابوك حاضر
Khobar itu ada dua macam: Khobar Mufrod dan Khobar Ghairu Mufrod
E.
واخواتها اسم " كا ن " [5]
Adalah ‘amil yang masuk / merusak pada mubtada’ dan khobar. Isim
Kaana dinamakan ‘amil nawasikh sughra karena hanya merusak salah satu dari
terkib mubtada’ dan khobar. Isim Kaana
beramal dengan ترفع
الاسم و تنصب الخبر
(me-rafa’kan isim {mubtada’} dan menashobkan khobar {khobar
mubtada’ }. Contoh : Qs. Al-Isra’: 67
[6] وَكَانَ الاِنْسَانُ كَفُوْارً
(Dan manusia amatlah ingkar).
Adapun saudara-saudaranya “Kaana” ada 11 yakni
امسى ـ اصبح ـ اضحى ـ ظل ـ بات ـ صار ـ ليس ـ مازال ـ ماانفك ـ مافتئ
ـ مابرح ـ مادام
F.
خبر "إن" واخواتها
Adalah ‘amil nawasikh sughra seperti isim “kaana”. Khobar “Inna’
beramal dengan تنصب الاسم و ترفع الخبر (menashobkan isim dan me-rafa’kan khobar). Contoh
: Qs. Annisa : 145 [7] إِنَ المُنَافِقِيْنَ فِى الدَرْكِ الاَسْفَلِ مِنَ النَارِ
(Sungguh
orang-orang munafik tempat mereka di dasar paling
bawah dari neraka ).
Adapun إن
dan saudara-saudaranya yaitu إن ـ أن ـ لكن ـ كأن ـ ليت ـ لعل
Selain “Kaana” dan “ Inna”,
amil yang merusak pada mubtada’ dan khobar adalah ظن yang beramal
: تنصب
المبتداء و الخبر على انهما مفعولان لها
(menashabkan terkib mubtada’ dan khobar kemudian keduanya menjadi
maf’ul). Contoh : ظننت زَيْدًا قَائِمًا (aku telah
menduga Zaid berdiri). Saudara-saudaranya Dhonna : سمع ـ اتخد ـ جعل ـ رأ ـ علم ـ وجد ـ حسب ـ خال ـ زعم
G.
التا بع للمرفوع [8]
Adalah lafazh yang mengikuti kalimah yang di baca rafa’. Ada empat
yaitu:
1. نعت
Adalah suatu isim yang ikut pada man’utnya (lafazh yang dipasang
na’at). Contoh : Qs. Al-Fath : 25 [9] لَوْلَا رِجَالٌ مُؤْمِنُوْنَ وَنِسَاءٌ مُؤْمِنَا تُ
(
Sekiranya bukan karena lelaki-lelaki mukmin dan perempuan-perempuan
mukminat...)
2.
عطف
Adalah Tabi’ yang mana antara tabi’ dengan matbu’ di
tengah-tengahnya ada huruf athaf. Contoh : قام محمد و عمر ( telah berdiri muhammad dan amar). Antara ma’thuf dan ma’thuf harus sesuai dalam
hal i’rabnya. Huruf athaf ada sepuluh yakni : وـ ف ـ ثم ـ او ـ ام ـ اما ـ بل ـ لكن ـ ولا ـ
حتى (pada sebagian
tempat)
3.
توكيد
Adalah tabi’ yang didatangkan untuk menghilangkan kemungkinan.
Contoh : جَاءَ عَمْرٌ
نَفْسُهُ (Amar telah
datang sendiri). Taukid itu
mengikuti pada lafazh yang di taukidkan dalam hal i’rab dan ta’rif. Lafazh
taukid yang di pakai :
a.
Lafazh
Nafsun contoh : جَاءَ
عَمْرٌ نَفْسُهُ (Amar
telah datang sendiri)
b.
Lafazh
‘Ain contoh : جَاءَ عَمْرٌعَيْنَهُ (Amar
telah datang sendiri)
c.
Lafazh
Kullun contoh : جاء القوم كلهم(Kaum itu telah datang semuanya)
d.
Lafazh
ajma’u contoh : جاء القوم اجمعون(Kaum itu telah datang seluruhnya).
e.
Lafazh
yang mengikuti Ajma’u, yakni Akta’u , Abta’u, Absho’u contoh :
جاء القوم
اجمعون اكتعون ابتعون ابصعون
4.
بدل (pengganti)
Adalah tabi’ (isim yang ikut) yang di maksud adalah hukumnya tanpa
memakai perantaraan antara tabi’ dan matbu’nya. Macam-macam badal ada empat
yaitu[10] :
a.
Badal
Kul min Kul
Adalah badal yang cocok dan
sesuai pada mubdal minhu-nya dalam hal makna. Contoh : جَاءَ زَيْدٌ اَخُوْكَ ( zaid
telah datang, yakni saudaramu)
b.
Badal
Ba’dh min Kul
Adalah badal yang lafazh keduanya merupakan sebagian dari mubdal
minhu (lafazh yang pertama). Contoh : اَكَلْتُ الرَغِيْفَ ثُلُثَهُ (aku
telah makan roti itu yakni sepertiganya)
c.
Badal
Isytimal
Adalah lafazh yang mengandung makna bagian dari matbu’nya ,tetapi
menyangkut dalam hal maknawi (bukan materi). Contoh : نَفَعَنىْ زَيدٌ عِلْمُهُ (zaid telah bermanfa’at bagiku yakni ilmunya)
d.
Badal
Gholath
Adalah yang tidak mempunyai maksud yang sama dengan matbu’nya,tetapi
yang dimaksud adalah badal. Contoh :
رَاَيْتُ زَيْداً الفَرَاسَ
رَاَيْتُ الْفَرَاسَ
(aku
telah melihat kuda) (aku
telah melihat zaid yakni kuda)
IV.
KESIMPULAN
Dari pemaparan
yang telah dijelaskan pada halaman sebelumnya, dapat di tarik kesimpulan
sebagai berikut bahwa isim –isim yang di baca rafa’ ada tujuh yakni :
1.
Fa’il
2.
Naibul
Fa’il
3.
Mubtada’
4.
Khobar
5.
Isim
“Kaana” dan Saudara-saudaranya
6.
Khobar
“Inna” dan saudara-saudaranya
7.
Lafazh
yang mengikuti kalimah yang di baca rafa’
a.
Na’at
b.
Athaf
c.
Taukid
d.
Badal
V.
PENUTUP
Alhamdulillahirabbil’alamin puji syukur penulis panjatkan kepada Allah yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis,sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak
kekurangan dan ketidaksempurnaan. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun guna perbaikan makalah berikutnya. Semoga makalah ini
bisa bermanfaat bagi kita semua. Amin
[1]K.H.Moch.Anwar,
Ilmu Nahwu Terjemahan Matan Al-Ajurumiyyah dan Imrithy, (Bandung:
Sinar baru Algensindo, 1995), hlm.70
[2] Muhammad Syarofudin Husein, Al-Ifadah Fi Tarjamati Al
Ajurumiyyati billughoti Al Indunisiyyah,(Semarang: Toha Putra,1997), hlm.82
[3] Ibid, hlm. 85
[4] Fuad Ni’mah, Mulkhos
Qowaaid Al Lughotul Arobiyyah,(bandung :Al injalu Al Mashriyyah), hlm.27
[5] Muhammad Syarofudin Husein, Opcit, hlm. 96
[6] DR.Salman harun, Belajar Bahasa Arab al-Qur’an,(Jakarta :
Pustaka Panjimas,1993), hlm.87
[7] Ibid, hlm.81
[8] K.H.Moch.Anwar, Opcit, hlm.70
[9] DR.Salman Harun, Opcit, hlm.177
[10] K.H.Moch.Anwar, Opcit, hlm.120
[1]K.H.Moch.Anwar,
Ilmu Nahwu Terjemahan Matan Al-Ajurumiyyah dan Imrithy, (Bandung:
Sinar baru Algensindo, 1995), hlm.70
[2] Muhammad Syarofudin Husein, Al-Ifadah Fi Tarjamati Al
Ajurumiyyati billughoti Al Indunisiyyah,(Semarang: Toha Putra,1997), hlm.82
[3] Ibid, hlm. 85
[4] Fuad Ni’mah, Mulkhos
Qowaaid Al Lughotul Arobiyyah,(bandung :Al injalu Al Mashriyyah), hlm.27
[5] Muhammad Syarofudin Husein, Opcit, hlm. 96
[6] DR.Salman harun, Belajar Bahasa Arab al-Qur’an,(Jakarta :
Pustaka Panjimas,1993), hlm.87
[7] Ibid, hlm.81
[8] K.H.Moch.Anwar, Opcit, hlm.70
[9] DR.Salman Harun, Opcit, hlm.177
[10] K.H.Moch.Anwar, Opcit, hlm.120
Spades: Online Spades - 나비효과.com
BalasHapusPlay free online Spades. Online 바카라사이트 Spades has become one 안양 출장마사지 of the most popular card games on the 군산 출장마사지 Internet. 거제 출장샵 It's a popular card game for 태백 출장안마 four to seven players and can be